SITUS RESMI KELUARGA GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Telp: 02197754096

Tab Menu H

Rabu, 10 Maret 2010

Program Beasiswa BBM UGM Sepi Peminat

YOGYAKARTA - Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kurang diminati mahasiswa. Dari kuota 1.925 beasiswa,yang dimanfaatkan baru 807 orang saja.

Dengan demikian, masih tersisa 1.118 beasiswa BBM yang menganggur. Untuk diketahui, program ini merupakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang berasal dari kalangan mahasiswa kurang mampu. Kasubdit Kesejahteraan Mahasiswa UGM Idawati Qodaryati membenarkan tidak maksimalnya penyerapan program BBM.

Menurut analisa dia, kurangnya minat mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa tersebut lantaran adanya perubahan peraturan yang mengharuskan calon penerima melampirkan surat keterangan miskin dari pihak terkait. "Ada kemungkinan dipicu aturan baru yang mengharuskan mahasiswa calon penerima melampirkan surat keterangan tidak mampu," ujarnya. Selain itu, beber dia, alasan lainnya adalah meningkatnya kuota dari tahun sebelumnya. Tahun 2008, pihak UGM hanya menyiapkan 1.300 beasiswa saja. Sementara tahun ini, meningkat menjadi 1.925 beasiswa.

Tahun lalu, seluruh kuota yang disediakan dapat terserap maksimal. Supaya program dapat terserap dengan maksimal, kata dia, pihaknya menerapkan kebijakan perpanjangan waktu. Yakni, pembukaan gelombang kedua hingga pertengahan September 2009. "Agar semua kuota dapat terserap, kami memperpanjang dengan gelombang kedua," imbuhnya. Dia menambahkan, syarat untuk beasiswa ini cenderung lebih mudah, selain dari kalangan keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan resmi, juga memiliki indeks prestasi minimal 2,5.

Sedangkan besaran beasiswa yang didapat adalah Rp250.000 per bulan selama satu tahun. Selain tidak diminati, khusus beasiswa untuk para aktivis kampus kini juga dihapus atau dialihkan. Pada tahun sebelumnya, beasiswa khusus ini mampu memberikan angin segar bagi kalangan aktivis kampus. Besaran beasiswa yang disebut Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler (PPE) ini mencapai Rp250.000 per bulan selama satu tahun.

"Untuk tahun 2009, Dirjen Dikti tidak mengalokasikan dana karena keterbatasan anggaran yang ada," ujar Ida. Sekretaris Direktur Kemahasiswaan UGM Bambang Sunarto menambahkan, beasiswa bagi aktivis ini awalnya merupakan upaya pemerintah untuk memberikan penghargaan terhadap mahasiswa yang aktif dan berprestasi. "Beasiswa ini merupakan penghargaan bagi para aktivis," sebutnya.

Dia menyebutkan, UGM saat ini mengelola beasiswa hingga Rp17 miliar, baik dana yang berasal dari pemerintah pusat, UGM, maupun dari pihak swasta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR