Kompas.com LEBAK, KAMIS- Karena tidak punya kartu jaminan kesehatan masyarakat, sejumlah penderita gizi buruk di Kabupaten Lebak, Banten, ditolak rumah sakit setempat. "Banyak anak penderita gizi buruk yang tidak memiliki kartu Jamkesmas ditolak rumah sakit," kata Kepala Seksi Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Tata Sudita, Kamis (11/12).
Berkait dengan itu, Tata Sudita mengimbau para pengelola rumah sakit dan pemerintah daerah bisa mengatasi masalah ini, sehingga anak gizi buruk mendapat pengobatan.
Menurut Tata, pihaknya menerima keluhan dari para bidan desa yang mengetahui banyak anak penderita gizi buruk tidak bisa dirujuk rumah sakit. "Saya beberapa kali mendatangi Bagian Sosial Pemkab Lebak agar penderita gizi buruk dibantu, namun jawabanya kurang memuaskan," katanya.
Menurut dia, kemungkinan jumlah kematian anak gizi buruk meningkat, apabila mereka tidak mendapatkan perawatan rumah sakit. Sebagian besar anak gizi buruk yang perlu mendapat perawatan disebabkan terserang penyakit penyerta seperti pneumonia, TB, demam dan kelainan jantung.
"Saya berharap balita gizi buruk secara otomatis bisa dirawat rumah sakit, sehingga bisa menekan angka kematian," ujar Tata Sudita.
Sementara itu, sejumlah warga miskin di Kabupaten Lebak, menilai pembagian kartu Jamkesmas tidak merata sehingga banyak warga yang benar-benar miskin tidak menerimanya. "Saya sendiri sebagai buruh pengayuh becak hingga kini tidak memiliki kartu Jamkesmas," kata Encup (45) warga Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kabupaten Lebak.
Berkait dengan itu, Tata Sudita mengimbau para pengelola rumah sakit dan pemerintah daerah bisa mengatasi masalah ini, sehingga anak gizi buruk mendapat pengobatan.
Menurut Tata, pihaknya menerima keluhan dari para bidan desa yang mengetahui banyak anak penderita gizi buruk tidak bisa dirujuk rumah sakit. "Saya beberapa kali mendatangi Bagian Sosial Pemkab Lebak agar penderita gizi buruk dibantu, namun jawabanya kurang memuaskan," katanya.
Menurut dia, kemungkinan jumlah kematian anak gizi buruk meningkat, apabila mereka tidak mendapatkan perawatan rumah sakit. Sebagian besar anak gizi buruk yang perlu mendapat perawatan disebabkan terserang penyakit penyerta seperti pneumonia, TB, demam dan kelainan jantung.
"Saya berharap balita gizi buruk secara otomatis bisa dirawat rumah sakit, sehingga bisa menekan angka kematian," ujar Tata Sudita.
Sementara itu, sejumlah warga miskin di Kabupaten Lebak, menilai pembagian kartu Jamkesmas tidak merata sehingga banyak warga yang benar-benar miskin tidak menerimanya. "Saya sendiri sebagai buruh pengayuh becak hingga kini tidak memiliki kartu Jamkesmas," kata Encup (45) warga Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kabupaten Lebak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR