Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pembajakan terbesar di dunia. Dengan presentase hingga 85% pada 2008 lalu, mendapuk Tanah Air menempati posisi ke-12 secara global.
Mau tahu 5 besar software yang paling sering dibajak berdasarkan pengamatan Business Software Alliance (BSA):
1. Keluarga Microsoft
Sulit rasanya memungkiri ketergantungan pengguna komputer di Indonesia atau bahkan di dunia terhadap software buatan perusahaan milik Bill Gates ini. Sistem operasi Windows dan aplikasi perkantoran Microsoft Office merupakan dua software yang paling sering dibajak.
Diyakini Kepala BSA Indonesia Donny A. Sheyoputra, mulai dari pengguna komputer di perkantoran hingga rumahan telah bergantung kepada dua software Microsoft tersebut. Di luar Windows dan Office, ada pula Microsoft Visio yang dikatakan juga sering ditemui ketika digelar razia.
2. Adobe
Software-software keluaran Adobe juga dianggap cukup sering menjadi korban bajakan. Produk yang paling sering jadi korban adalah Photoshop. Aplikasi ini juga bak menjadi aplikasi edit gambar/foto wajib bagi para pengguna komputer Tanah Air.
3. Symantec
Untuk jajaran antivirus, Symantec dengan produk Nortonnya menjadi aplikasi yang sering dibajak. Symantec 'bersaing' dengan McAfee untuk menjadi software keamanan yang sering digunakan tanpa izin.
4. Autodesk
Meski termasuk aplikasi yang segmented alias hanya digunakan oleh kalangan tertentu tak membuat software keluaran Autodesk tak diminati oleh pengguna tak resmi. Donny mengatakan, software Autodesk tak hanya untuk mereka yang bekerja di industri desain seperti arsitektur dan pengembang bangunan. Namun juga bisa dipakai oleh perusahaan biasa untuk merancang tata letak peralatannya.
5. Corel
Sementara Corel juga menjadi aplikasi edit gambar/foto yang sering ditemui ketika razia digalakkan. Donny juga tak yakin, aplikasi yang ada di komputer-komputer sitaan tersebut digunakan semaksimal mungkin. "Yang penting instal saja," tukasnya kepada detikINET.
Memang tak ada rincian data lengkap perihal software-software yang paling sering dibajak tersebut. Namun setidaknya, dari pengalaman BSA ini dapat tergambarkan software apa saja yang pling sering digunakan secara ridak resmi di Tanah Air.
Mau tahu 5 besar software yang paling sering dibajak berdasarkan pengamatan Business Software Alliance (BSA):
1. Keluarga Microsoft
Sulit rasanya memungkiri ketergantungan pengguna komputer di Indonesia atau bahkan di dunia terhadap software buatan perusahaan milik Bill Gates ini. Sistem operasi Windows dan aplikasi perkantoran Microsoft Office merupakan dua software yang paling sering dibajak.
Diyakini Kepala BSA Indonesia Donny A. Sheyoputra, mulai dari pengguna komputer di perkantoran hingga rumahan telah bergantung kepada dua software Microsoft tersebut. Di luar Windows dan Office, ada pula Microsoft Visio yang dikatakan juga sering ditemui ketika digelar razia.
2. Adobe
Software-software keluaran Adobe juga dianggap cukup sering menjadi korban bajakan. Produk yang paling sering jadi korban adalah Photoshop. Aplikasi ini juga bak menjadi aplikasi edit gambar/foto wajib bagi para pengguna komputer Tanah Air.
3. Symantec
Untuk jajaran antivirus, Symantec dengan produk Nortonnya menjadi aplikasi yang sering dibajak. Symantec 'bersaing' dengan McAfee untuk menjadi software keamanan yang sering digunakan tanpa izin.
4. Autodesk
Meski termasuk aplikasi yang segmented alias hanya digunakan oleh kalangan tertentu tak membuat software keluaran Autodesk tak diminati oleh pengguna tak resmi. Donny mengatakan, software Autodesk tak hanya untuk mereka yang bekerja di industri desain seperti arsitektur dan pengembang bangunan. Namun juga bisa dipakai oleh perusahaan biasa untuk merancang tata letak peralatannya.
5. Corel
Sementara Corel juga menjadi aplikasi edit gambar/foto yang sering ditemui ketika razia digalakkan. Donny juga tak yakin, aplikasi yang ada di komputer-komputer sitaan tersebut digunakan semaksimal mungkin. "Yang penting instal saja," tukasnya kepada detikINET.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR