VIVAnews - Para orang tua sebaiknya memperhatikan asupan makanan bagi buah hati. Makanan sampah (junk food) yang miskin nilai gizi menyebabkan anak cenderung berperilaku nakal, hiperaktif, dan sulit berkonsentrasi.
Penelitian yang dilakukan Central Queensland University Australia menemukan, anak-anak yang sering makan makanan berlemak dan mengandung gula tinggi seperti junk food cenderung mengalami gangguan kesehatan fisik dan psikologis.
Penelitian juga mengungkap, anak-anak dengan pola makan tidak sehat cenderung memiliki performa yang tidak bagus di sekolah. Mayoritas memiliki hasil tes buruk.
Peneliti Dr Karena Burke mengatakan, gangguan spesifik akibat junk food adalah depresi dan hiperaktif pada anak. "Ada bukti penting bahwa diet anak mempengaruhi kesehatan mental mereka," ujarnya.
Selain berpengaruh pada kesehatan mental, asupan makanan yang tidak sehat juga memicu obesitas. Sebab, makanan sekarang banyak yang mengalami proses pengolahan dengan tambahan bahan makanan kalori tinggi seperti garam, gula dan lemak. "Pada tingkat tertentu, akan membahayakan kehidupan anak," katanya.
Burke menyarankan para orangtua untuk memperbanyak asupan makanan non-olahan seperti buah dan sayur segar untuk hidangan anak-anak. Tentunya, dengan diimbangi aktivitas fisik yang menyehatkan seperti olahraga.
"Kita bisa makan makanan sehat, tapi orang yang tidak berolahraga memiliki faktor risiko karena kurang gerak," ucapnya. "Poin penting adalah orangtua menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Jika orangtua tidak bisa hidup sehat jangan mengharapkan hal sebaliknya terjadi pada anak."
Penelitian yang dilakukan Central Queensland University Australia menemukan, anak-anak yang sering makan makanan berlemak dan mengandung gula tinggi seperti junk food cenderung mengalami gangguan kesehatan fisik dan psikologis.
Penelitian juga mengungkap, anak-anak dengan pola makan tidak sehat cenderung memiliki performa yang tidak bagus di sekolah. Mayoritas memiliki hasil tes buruk.
Peneliti Dr Karena Burke mengatakan, gangguan spesifik akibat junk food adalah depresi dan hiperaktif pada anak. "Ada bukti penting bahwa diet anak mempengaruhi kesehatan mental mereka," ujarnya.
Selain berpengaruh pada kesehatan mental, asupan makanan yang tidak sehat juga memicu obesitas. Sebab, makanan sekarang banyak yang mengalami proses pengolahan dengan tambahan bahan makanan kalori tinggi seperti garam, gula dan lemak. "Pada tingkat tertentu, akan membahayakan kehidupan anak," katanya.
Burke menyarankan para orangtua untuk memperbanyak asupan makanan non-olahan seperti buah dan sayur segar untuk hidangan anak-anak. Tentunya, dengan diimbangi aktivitas fisik yang menyehatkan seperti olahraga.
"Kita bisa makan makanan sehat, tapi orang yang tidak berolahraga memiliki faktor risiko karena kurang gerak," ucapnya. "Poin penting adalah orangtua menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Jika orangtua tidak bisa hidup sehat jangan mengharapkan hal sebaliknya terjadi pada anak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR