Berdasarkan data yang diperoleh dari Pojok Antikorupsi di Gedung KPK, tercatat rincian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pejabat negara. Salah satu yang baru saja dilaporkan adalah harta/kekayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Secara keseluruhan, kekayaan Presiden SBY naik sekitar Rp 1 miliar dalam 5 bulan. Berikut adalah rincian LHKPN Presiden SBY untuk periode 14 Mei 2009 hingga 23 November 2009.
1. Tanah dan Bangunan
a. Tanah di Bogor, hibah pada tahun 2007, seluas 9.465 meter persegi, Rp 132.510.000.
b. Tanah di bangunan 3.186 dan 900 meter persegi di Kabupaten Bogor hasil sendiri tahun 1996, Rp 2.212.110.000.
c. Tanah di Bogor, 1.000 meter persegi, hasil sendiri tahun 1999, Rp 64 juta.
2. Harta bergerak, naik dari Rp 159.100.000 menjadi Rp 851.015.000:
Logam dan Batu Mulia
a. Logam mulia tahun 2006 senilai Rp 47 juta.
b. Logam mulia tahun 1995-1997, hasil warisan, senilai Rp 7 juta.
c. Logam mulia hasil hibah tahun 1995-1997 senilai Rp 2,1 juta.
d. Batu mulia yang berasal dari hasil sendiri tahun 2006 senilai Rp 26 juta.
e. Batu mulia hasil hibah tahun 1995-1997 senilai Rp 10 juta.
f. Barang seni dan antik tahun 1995-2009 senilai Rp 321 juta. Semula asalnya Rp 25 juta.
Benda bergerak lainnya
Benda bergerak hasil sendiri bertambah dari tahun 1976 sampai 2009 per Mei Rp 42 juta menjadi Rp 437.915.000.
3. Giro per Mei Rp 3.777.829.611 naik menjadi Rp 3.854.135.204.
4. Tabungan dalam bentuk dollar naik dari 246.389 dollar AS menjadi 269.730 dollar AS.
Total per November 2009 Rp 7.616.270.204, sedangkan sebelumnya per Mei 2009 Rp 6.848.049.611.
Secara keseluruhan, kekayaan Presiden SBY naik sekitar Rp 1 miliar dalam 5 bulan. Berikut adalah rincian LHKPN Presiden SBY untuk periode 14 Mei 2009 hingga 23 November 2009.
1. Tanah dan Bangunan
a. Tanah di Bogor, hibah pada tahun 2007, seluas 9.465 meter persegi, Rp 132.510.000.
b. Tanah di bangunan 3.186 dan 900 meter persegi di Kabupaten Bogor hasil sendiri tahun 1996, Rp 2.212.110.000.
c. Tanah di Bogor, 1.000 meter persegi, hasil sendiri tahun 1999, Rp 64 juta.
2. Harta bergerak, naik dari Rp 159.100.000 menjadi Rp 851.015.000:
Logam dan Batu Mulia
a. Logam mulia tahun 2006 senilai Rp 47 juta.
b. Logam mulia tahun 1995-1997, hasil warisan, senilai Rp 7 juta.
c. Logam mulia hasil hibah tahun 1995-1997 senilai Rp 2,1 juta.
d. Batu mulia yang berasal dari hasil sendiri tahun 2006 senilai Rp 26 juta.
e. Batu mulia hasil hibah tahun 1995-1997 senilai Rp 10 juta.
f. Barang seni dan antik tahun 1995-2009 senilai Rp 321 juta. Semula asalnya Rp 25 juta.
Benda bergerak lainnya
Benda bergerak hasil sendiri bertambah dari tahun 1976 sampai 2009 per Mei Rp 42 juta menjadi Rp 437.915.000.
3. Giro per Mei Rp 3.777.829.611 naik menjadi Rp 3.854.135.204.
4. Tabungan dalam bentuk dollar naik dari 246.389 dollar AS menjadi 269.730 dollar AS.
Total per November 2009 Rp 7.616.270.204, sedangkan sebelumnya per Mei 2009 Rp 6.848.049.611.
Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) tersebut telah disampaikan secara lisan pada Jumat (5/3/2010) pagi tadi. Namun, secara rinci, daftar kekayaan tersebut dapat dilihat dari depan mesin Pojok Antikorupsi KPK. Berikut rincian kekayaan Wapres Boediono.
1. Tanah dan bangunan
a. Tanah di Sleman seluas 955 meter persegi (m2), hasil sendiri senilai Rp 670.410.000.
b. Bangunan di Kabupaten Sleman seluas 270 m2, hasil sendiri tahun 1981 senilai Rp 189 juta.
c. Tanah dan bangunan seluas 579 m2 dan 235 m2 di Kabupaten Sleman dari hasil sendiri tahun 1996 senilai Rp 825.008.000.
d. Tanah di Depok seluas 2.000 m2, hasil sendiri tahun 1998 senilai Rp 3.444.000.000.
e. Tanah dan bangunan seluas 440 m2 dan 170 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri tahun 2006 senilai Rp 880.760.000.
f. Tanah dan bangunan 935 m2 dan 143 m2 di Kota Blitar, dari hasil hibah tahun 2001 senilai Rp 406.142.000.
2. Harta bergerak
a. Mobil Honda Accord tahun 2003 senilai Rp 322.500.000.
b. Mobil Honda City tahun 2000 dari hasil sendiri tahun 2007 senilai Rp 190 juta.
c. Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2008 dari hasil sendiri senilai Rp 225 juta.
d. Toyota Camry tahun 2008 berasal dari hasil sendiri tahun 2009 (penambahan data baru) senilai Rp 202.700.000.
3. Logam mulia
a. Logam mulia senilai Rp 27 juta.
b. Batu mulia senilai Rp 25 juta.
c. Barang seni dan antik dari hasil sendiri senilai Rp 30 juta.
4. Benda bergerak lainnya
a. Benda bergerak lainnya tahun 1982 sampai 2009 senilai Rp 98.073.429 dan April senilai Rp 62.500.000.
b. Benda bergerak lainnya dari hibah tahun 1993 sampai 1998 senilai Rp 3 juta.
5. Surat berharga tahun 2008-2009 investasi senilai Rp 3,7 miliar, sebelumnya Rp 1,2 miliar.
6. Giro dan setara kas:
a. Dari hasil sendiri senilai Rp 16.813.780.394 dan 16.000 dollar AS, sebelumnya Rp 13.537.495.019 dan 15.000 dollar AS.
7. Warisan senilai Rp 30 juta.
Total kekayaan per September 2009 sebesar Rp 28.082.373.823 dan 16.000 dollar AS, sedangkan per April 2009 sebesar Rp 22.067.815.019 dan 15.000 dollar AS.
1. Tanah dan bangunan
a. Tanah di Sleman seluas 955 meter persegi (m2), hasil sendiri senilai Rp 670.410.000.
b. Bangunan di Kabupaten Sleman seluas 270 m2, hasil sendiri tahun 1981 senilai Rp 189 juta.
c. Tanah dan bangunan seluas 579 m2 dan 235 m2 di Kabupaten Sleman dari hasil sendiri tahun 1996 senilai Rp 825.008.000.
d. Tanah di Depok seluas 2.000 m2, hasil sendiri tahun 1998 senilai Rp 3.444.000.000.
e. Tanah dan bangunan seluas 440 m2 dan 170 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri tahun 2006 senilai Rp 880.760.000.
f. Tanah dan bangunan 935 m2 dan 143 m2 di Kota Blitar, dari hasil hibah tahun 2001 senilai Rp 406.142.000.
2. Harta bergerak
a. Mobil Honda Accord tahun 2003 senilai Rp 322.500.000.
b. Mobil Honda City tahun 2000 dari hasil sendiri tahun 2007 senilai Rp 190 juta.
c. Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2008 dari hasil sendiri senilai Rp 225 juta.
d. Toyota Camry tahun 2008 berasal dari hasil sendiri tahun 2009 (penambahan data baru) senilai Rp 202.700.000.
3. Logam mulia
a. Logam mulia senilai Rp 27 juta.
b. Batu mulia senilai Rp 25 juta.
c. Barang seni dan antik dari hasil sendiri senilai Rp 30 juta.
4. Benda bergerak lainnya
a. Benda bergerak lainnya tahun 1982 sampai 2009 senilai Rp 98.073.429 dan April senilai Rp 62.500.000.
b. Benda bergerak lainnya dari hibah tahun 1993 sampai 1998 senilai Rp 3 juta.
5. Surat berharga tahun 2008-2009 investasi senilai Rp 3,7 miliar, sebelumnya Rp 1,2 miliar.
6. Giro dan setara kas:
a. Dari hasil sendiri senilai Rp 16.813.780.394 dan 16.000 dollar AS, sebelumnya Rp 13.537.495.019 dan 15.000 dollar AS.
7. Warisan senilai Rp 30 juta.
Total kekayaan per September 2009 sebesar Rp 28.082.373.823 dan 16.000 dollar AS, sedangkan per April 2009 sebesar Rp 22.067.815.019 dan 15.000 dollar AS.
Tiga menteri KIB II juga tercatat lebih “tajir” dari Presiden. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto per 9 Desember 2009 memiliki total kekayaan mencapai Rp 17.217.559.614 dan 40.000 dolar AS. Dalam empat tahun harta kekayaan Djoko meningkat sekitar Rp 12 miliar. Sebelumnya, pada 31 Desember 2005 Djoko mencatatkan jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.899.551.791 dan 33.942 dolar AS.
Selanjutnya Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad menyampaikan, harta kekayaannya per 30 November 2009 senilai Rp 119,8 miliar dan 235.652 dolar AS dengan surat berharga Rp76 miliar dan utang 1,64 miliar.
Pada kesempatan itu Fadel menjelaskan bahwa total harta kekayaannya mengalami penurunan dibandingkan catatan per 3 Juli 2006 yang berjumlah Rp 121,4 miliar. Ia mengatakan bahwa hal itu terkait dengan penurunan jumlah surat berharga karena dia banyak menjual perusahaannya.
Sementara, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengumumkan bahwa total harta kekayaannya berjumlah Rp 17.544.464.408 dan 1.800 dolar AS per 24 November 2009 naik sekitar Rp 100 juta dari jumlah total per 25 Januari 2008 senilai Rp 17.386.757.385.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR