Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan lebih dari 100 unit Toyota Crown Royal Saloon untuk mobil dinas baru pejabat negara menimbulkan beragam reaksi. Mobil mewah yang konon berharga Rp 1,3 miliar itu dibagikan kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan parlemen, dan pejabat negara lainnya. Pengadaan mobil ini dinilai tak sensitif dengan kondisi masyarakat yang tengah mengalami impitan ekonomi. Tak bisakah pejabat negara bergaya hidup sederhana?
Toyota Crown Royal mulai digunakan kemarin, menggantikan mobil dinas lama, Toyota Camry, yang harganya sekitar Rp 500 juta. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan berpendapat, pemerintah, khususnya pejabat negara, seharusnya menunjukkan suasana kesederhanaan dalam menjalankan tugasnya.
"Kita ingin suasana yang dibangun suasana sederhana. Itu diimpelementasikan. Jangan berganti kendaraan mewah pada saat seperti ini. Pesan yang sampai di masyarakat menjadi keliru. Secara accounting memang bisa dipertanggungjawabkan, tapi bagaimana dengan rasa keadilan masyarakat," kata Anies, Selasa (29/12/2009) di Jakarta.
Secara perhitungan penyusutan aset, ia memahami mengapa mobil dinas diganti setiap lima tahun sekali. Akan tetapi, dalam situasi bangsa seperti saat ini, menurutnya, sangat tidak layak pergantian kendaraan. "Dalam manage negara jangan pakai mindset accounting seperti itu. Mudah sekali. Seharusnya ada arahan strategis dari pemimpin negara untuk memunculkan suasana kesederhanaan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PILIH KATAGORI ANONYMOUS UNTUK BERKOMENTAR